penyerahan kenang-kenang dari GMKI cabang Palangka Raya
Palangka Raya, Sampittv.com– 4 November 2025 — Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menggelar Dialog Kebangsaan bertajuk “Pulihkan Indonesia: Supremasi Sipil Pilar Memperkuat Negara Demokrasi”, yang dilaksanakan di Aula PPIIG Lantai 6 Universitas Palangka Raya. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi kritis dan dialog konstruktif untuk memperteguh komitmen kebangsaan, khususnya peran mahasiswa dan pemuda dalam menjaga nilai-nilai demokrasi.
Dalam sambutannya, Koordinator Wilayah VI Pengurus Pusat GMKI, Julio Antou menegaskan bahwa supremasi sipil bukan hanya relevan, tetapi juga mendesak untuk diwujudkan di tengah dinamika sosial-politik saat ini.
“Tanpa supremasi sipil, demokrasi hanya menjadi nama, tanpa makna dan tanpa arah,” tegasnya.
Ia mengutip pemikiran Dr. Johanes Leimena, tokoh nasional dan salah satu pendiri GMKI, yang mengatakan:
“Politik bukanlah alat untuk berkuasa, tetapi etika untuk melayani.”
Pesan Leimena, lanjutnya, menjadi pengingat bahwa kekuasaan sejati tidak diukur dari sejauh mana seseorang memerintah, melainkan sejauh mana ia melayani dan membawa kebaikan bagi sesama.
Keterangan Foto : Sambutan Koordinator Wilayah VI PP GMKI MB 2025-2027, Julio Antou“Mahasiswa dan pemuda tidak boleh diam. Kita harus memastikan bahwa kekuasaan dijalankan dalam nilai-nilai pelayanan dan keadilan. Melalui dialog kebangsaan hari ini, marilah kita memperteguh komitmen bersama bahwa supremasi sipil adalah syarat mutlak bagi tegaknya demokrasi,” tutup Julio.
Turut hadir Ir. Herson B. Aden, M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kalimantan Tengah, yang mewakili Gubernur Kalimantan Tengah. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif GMKI dalam mendorong dialog publik yang membangun kesadaran kebangsaan.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengapresiasi dan mengajak GMKI untuk berkolaborasi dalam peningkatan sumber daya manusia, agar generasi muda kita siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber nasional dan akademisi, di antaranya:
•Dr. A. Teras Narang, S.H., Anggota DPD RI Dapil Kalimantan Tengah, yang menekankan pentingnya visi generasi muda dalam menyongsong bonus demografi 2030.
“Anak muda di Kalimantan Tengah harus memiliki visi yang jelas dalam menatap masa depan bangsa,” ujarnya.
•Firman Jaya Daeli, Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia, menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menjaga jalannya demokrasi.
“Mengawal demokrasi adalah tugas kita bersama,” pesannya.
•Dr. Jhon Retei Alfri Sandi, S.Sos., M.Si., akademisi Universitas Palangka Raya, menyoroti pentingnya kedaulatan rakyat sebagai inti dari demokrasi.
“Mahasiswa harus mengawal kebijakan pemerintah agar tidak keluar dari koridor kedaulatan rakyat,” tegasnya.
Melalui dialog ini, GMKI menegaskan kembali komitmennya untuk terus menjadi ruang kaderisasi dan gerakan moral yang mengakar pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan pelayanan, demi memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia.
